Media Spanyol Sorot Temuan FIFA, Kakek Facundo Garces Tak Lahir di Malaysia
Media Spanyol, Marca, menyoroti perkembangan kontroversi pemain naturalisasi di timnas Malaysia, salah satunya Facundo Garces yang mentas di Alaves.
Facundo Garces yang kini berusia 26 tahun ini merupakan sosok kunci di lini belakang Deportivo Alaves.
Ia merupakan salah satu dari tujuh pemain naturalisasi yang dokumen identitasnya dipalsukan oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Ia telah bermain untuk Harimau Malaya dalam dua pertandingan, termasuk dalam laga melawan Vietnam pada Juli silam, yang menjadi titik awal pelaporan kasus ini.
Dalam dokumen terbaru yang dirilis FIFA, terungkap lokasi kelahiran kakek-nenek dari para pemain yang terlibat kasus ini.
Khusus untuk asal-usul Garces, kakeknya yang bernama Carlos Reguilon Fernandez, ternyata tidak lahir di Penang seperti yang dilaporkan FAM kepada FIFA.
Keterangan terbaru menyebutkan bahwa Carlo Reguilon Fernandez lahir di Villa Maria Selva, sebuah wilayah di Kota Santa Fe de la Cruz, Provinsi Santa Fe, Argentina.
Provinsi Santa Fe terletak di tengah-timur Argentina dan salah satu kota terkenal di sana adalah Rosario, yang merupakan kota kelahiran Lionel Messi.
Penemuan baru ini tentu bertentangan dengan aturan FIFA yang mengatur prosedur naturalisasi berdasarkan jalur keturunan.
Seorang pemain dapat direkrut oleh tim nasional jika memiliki riwayat kelahiran dari kakek-neneknya di negara tersebut.
Perbedaan asal kakek-nenek juga ditemukan dalam data pemain lainnya seperti Gabriel Palmero, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.
"Informasi ini berbeda dengan sertifikat kelahiran yang dicantumkan Federasi Sepak Bola Malaysia pada 20 Januari 2025," tulis Marca.
"Dokumen-dokumen tersebut telah dipalsukan, yang berarti telah dimanipulasi untuk mengubah tempat kelahiran yang tertera di dalamnya."
Akibat situasi ini, Garces dan enam pemain lainnya berada dalam posisi yang sulit.
Mereka terancam hukuman larangan berpartisipasi dalam aktivitas sepak bola selama 12 bulan dan denda sebesar 2.000 franc Swiss, setara dengan sekitar 41 juta rupiah.
"FIFA memiliki opsi untuk menerapkan sanksi yang lebih ringan, tetapi menganggap bahwa manipulasi ini menyerang prinsip dasar sepak bola," tambah Marca.
"Sanksi tidak hanya harus menghukum pelanggaran, tetapi juga berfungsi sebagai pencegahan dan langkah edukasi bagi pemain yang terlibat serta komunitas sepak bola secara umum," lanjut Marca.
FAM Bisa Ajukan Banding
Pihak pemain dan federasi masih memiliki kesempatan untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Sementara itu, FAM melalui pernyataan terbarunya tetap mengklaim bahwa mereka telah mengikuti prosedur yang benar.
"FAM menganggap penggambaran ini tidak akurat dan tidak adil, dan masalah ini akan dibawa ke proses banding resmi," tulis mereka di akun resmi Facebook.
"Kami berkomitmen untuk menjaga kepentingan sepak bola negara, melindungi hak-hak pemain, dan memastikan transparansi dalam proses ini."
"FAM akan memanfaatkan semua saluran hukum yang tersedia untuk memperjuangkan kasus ini," tambah mereka.
Di Liga Spanyol, Garces sudah tidak tampil dalam skuad Deportivo Alaves sejak pertandingan melawan Real Mallorca dua pekan lalu.
Tanpa kehadirannya, tim asal Basque mengalami kekalahan 0-1 di Son Moix.
Namun, Alaves berhasil bangkit dengan kemenangan 3-1 melawan Elche di kandang sendiri, Stadion Mendizorrotza.
Tim yang dilatih oleh Eduardo Coudet kini menempati peringkat ke-10 klasemen LaLiga dengan 11 poin dari delapan pertandingan.
Sambil menunggu keputusan akhir mengenai status Garces, pihak Alaves disebut media Cadena SER tidak akan memainkannya dan tidak mengizinkan sang bek menggunakan fasilitas latihan klub,
0 Response to "Media Spanyol Sorot Temuan FIFA, Kakek Facundo Garces Tak Lahir di Malaysia"
Posting Komentar