Basarnas: Radio amatir berperan penting bantu evakuasi banjir Sumatera
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Edy Prakoso menyebutkan radio amatir berperan penting dalam membantu proses evakuasi banjir di berbagai wilayah di Sumatera.
Ditemui di Dermaga Inggom, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa, Edy menjelaskan peran komunitas radio amatir seperti Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) dan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) menjadi krusial, khususnya saat jaringan listrik dan telekomunikasi terputus.
"Dalam setiap operasi, kita juga dibantu sama Orari dan RAPI dalam hal ini," katanya.
Edy menjelaskan pihaknya sempat mengalami kendala dalam melakukan komunikasi, khususnya ketika jaringan listrik dan sinyal komunikasi terputus.
"Kantor SAR Nias yang seharusnya mau berangkat ke Sibolga, karena komunikasi juga nggak ada, akhirnya juga sempat tertahan di Medan beberapa hari. Sementara untuk tembus ke Sibolga juga belum bisa," katanya.
Namun berkat bantuan komunitas radio amatir, lanjut dia, kini tim SAR bisa masuk ke wilayah-wilayah yang belum mendapatkan bantuan.
Ia juga menyebutkan radio amatir bukan kali ini saja membantu proses evakuasi, sebagaimana yang terjadi di Gorontalo beberapa waktu lalu.
"Pengalaman kita di Gorontalo, komunikasi. Karena saya berada di lokasi, komunikasi kita agak sulit. Kita teramat terbantu sama Orari. Sehingga sampai jam 12 malam, operasi longsor yang ada di Gorontalo saya juga masih bisa mengomunikasikan. Saya bisa mengendalikan via radionya," jelas dia.
Diketahui, Basarnas memberangkatkan personel tambahan yang meliputi 43 potensi SAR dan 21 petugas penyelamat dari Kantor SAR Jakarta, Bandung, dan Banten untuk mendukung upaya penanganan dampak bencana di Pulau Sumatera.
Kepala Basarnas Mohammad Syafii sebelumnya menyatakan bahwa lebih dari 6.000 personel SAR telah dikerahkan untuk mendukung operasi tanggap darurat bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yang menghadapi bencana alam sejak 25 November 2025.
Dia memerinci, sebanyak 389 orang yang terdiri atas 165 personel Basarnas dan 224 potensi SAR ditugaskan untuk membantu penanganan dampak banjir dan tanah longsor di wilayah Provinsi Aceh, termasuk Aceh Utara, Bireuen, dan Pidie.
Sebanyak 121 personel Basarnas dan 5.378 potensi SAR dilibatkan dalam operasi tanggap darurat bencana pimpinan Kantor SAR Medan di bagian wilayah Sumatera Utara yang terdampak bencana, termasuk Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Mandailing Natal, dan Humbang Hasundutan.
Di Sumatera Barat, Kantor SAR Padang mengerahkan 128 personel serta kapal dan helikopter untuk menangani dampak tanah longsor dan banjir bandang di Agam, Tanah Datar, Pesisir Selatan, dan kota/kabupaten yang lain.
0 Response to "Basarnas: Radio amatir berperan penting bantu evakuasi banjir Sumatera"
Posting Komentar